Monday, June 4, 2012

Solusi Mengatasi Kemacetan Di Jakarta ala Ari

Jakarta, sudah paham semua dan bahkan maklum sama trafficnya yang parah, macet sana sini, sampe jalan arteri bahkan jalanan menuju komplek perumahan saja macet, saking banyaknya kendaraan di jalanan Jakarta ini, dan macetnya sampai ke suburb Jakarta, Bekasi, Depok, Tangerang, Bogor.

Kemarin, Pemerintah disibukkan dengan rencana menaikkan harga BBM subsidi Premium, tapi di tentang masyarakan Indonesia, sehingga tidak jadi menaikkan harga BBM dan tetap mensubsidi BBM Premium yang padahal memang sudah salah sasaran, mobil2 mewah tanpa malunya, mengisi bahan bakar dengan BBM subsidi ini, padahal mobilnya harganya setengah miliar bahkan sampai lebih dari satu milliar, sungguh terlalu :( .

Tapi saya pribadi pun tidak setuju dengan rencana pemerintah menaikkan harga BBM ini, karena berdampak pada masyarakat kurang mampu, karena dampaknya sampai ke meningkatnya harga sembako, ongkos transportasi umum yang juga pastinya meningkat, dan barang2 kebutuhan pokok lainnya sudah pasti semua naik, padahal pendapatan masyarakat tidak akan mengalami kenaikkan signifikan, padahal mereka jangankan punya kendaraan roda empat yang banyak mengkonsumsi bahan bakar subsidi ini, kendaraan roda dua juga mereka pakai bergantian mungkin dengan anggota keluarga mereka.

NTMC sudah melakukan berbagai upaya, dengan membuat jalur pengalihan traffic di perempatan Kuningan yang memang sumber kemacetan Jakarta, pengadaan Busway untuk memfasilitasi masyarakat untuk beralih ke transportasi publik, dan bahkan ada rencana ERP (electronic Road Pricing) yang sayangnya tidak jadi terealisasi dan hanya terbatas studi, dan juga sebelumnya ada rencana pembatasan kendaraan dengan nomer plat ganjil genap, dan ada juga rencana pembatasan dengan warna kendaraan roda empat, lucu juga, kalo mobil saya warnanya dua, gelap sama putih bagaimana tuh, tetep bisa kepake tiap hari ya :), apalagi kalo ada yang punya mobil dua satu hitam satu putih, tetep aja bisa di pakai bergantian ya.

Saya mempunyai beberapa solusi yang saya fikir akan sangat signifikan dalam mengurangi kesemrawutan traffic di Jakarta khususnya ini, dan saya fikir bisa di realisasikan di Jakarta khususnya :

1. Menaikkan tarif parkir kendaraan khusus kendaraan roda empat, yang biasanya perjam Rp 2.500, menjadi Rp. 10.000, bayangin untuk mereka yang manja, menggunakan kendaraan pribadi dari berangkat kantor dan begitu sampai kantor hanya di parkir di kantor dari jam 9 pagi sampai jam 5 sore, sekitar 8 jam, ditotal jika perjamnya Rp.10.000, mereka harus membayar Rp.80.000 per hari, saya yakin yang membawa kendaraannya hanya untuk di parkir dikantor akan berpikir untuk segera beralih ke transportasi publik, uang hasil parkirnya khan bisa digunakan juga untuk subsidi transportasi publik agar lebih baik.

2. Membentuk kawasan 5 in 1, saya pikir 3 in 1 sudah tidak efektif lagi digunakan di Jakarta, karena banyaknya praktik Joki 3 in 1 di sepanjang jalanan Jakarta menuju kawasan 3 in 1 ini, kalo 5 in 1, pasti mikir deh mereka pengguna kendaraan roda empat untuk melalui kawasan ini dalam waktu dan jam yang sudah di tentukan, sehingga para pengguna transportasi publik tidak terkena imbas macet karena banyaknya kendaraan pribadi roda empat yang melintas di kawasan2 ini, yang pake mobil sedan mewah, umpel2an ampe pangku2an berlima di mobil, lucu juga, tp tetep lebih nyaman khan ketimbang naik mobil gak AC, dempet2an berdiri, macet pula gara2 kalian ini, rasakan *sadis

3. Setelah dua hal solusi diatas di implemetasikan , saya yakin banyak masyarakat Jakarta yang akan beralih kalo tidak ke transportasi publik mereka akan beralih membeli sepeda motor sehingga Jakarta pasti akan menjadi kota "semilyar motor", jadi solusi selanjutnya, memberikan persyaratan khusus untuk masyarakat Jakarta dalam membeli sepeda motor yang notabene sangat mudah untuk kita membeli sepeda motor, dengan uang 1juta saja dan fotokopi Ktp saja sudah dapat membawa pulang satu sepeda motor, yaitu dengan memberikan persyaratan- persyaratan khusus, mengenai tujuan ingin membeli sepeda motor, kendaraan apa saja yang sudah dimiliki dirumah (ini disurvey kerumah), dan seperlu apakah sehingga harus membeli sepeda motor. Hak nya tidak terganggu buat masyarakat ingin memiliki kendaraan, hak mereka, cuma dengan melakukan survey ini khan buat mereka yang sudah memiliki lebih dari 2 sepeda motor, dan mungkin juga memiliki kendaraan roda empat akan instrospeksi diri sendiri, apakah sebegini perlunya mereka sehingga harus membeli kendaraan lain untuk mereka hanya berangkat kerja, kalo tetep gak mau naik transportasi publik, naik SEPEDAAAAA :) *judes

4. Tugas pemerintah selanjutnya adalah meningkatkan fasilitas transportasi publik, bis antar kota di perbarui, subsidi BBM yang pasti akan turun bisa di alihkan ke pengadaan fasilitas publik transportasi ini, saya yakin semakin baiknya fasilitas transportasi publik, masyarakat tidak akan mikir dua kali untuk segera beralih ke pilihan moda transportasi publik yang sangat  baik di sediakan oleh pemerintah.


Ayo pemerintah, *moga2 ada yang baca :), dicoba solusi saya, salam Bebas Macet .


No comments:

Post a Comment